Akhir-akhir ini Ahmadiyah telah menjadi isu yang telah menyedot perhatian banyak kalangan terutama ummat Islam baik di dunia juga di negeri kita ini. Tapi tak sedikit orang hanya sebatas mendengar dan melihat beritanya dari media massa baik cetak maupun elektronik. Menurut Prof.DR.H.Zaenal Abidin dalam sebuah Talkshow di hotel Bumi Asih Bdg.Isu Ahmadiyah adalah salah satu isu yang digulirkan Yahudi cs setelah beberapa isu sebelumnya mulai dari jilbab beracun, terorisme, islam transnasional dll yang dikemas melalui globalisasi telah mengalami kegagalan karena ummat Islam di Indonsia masih tetap utuh. Padahal tujuan mereka tiada lain adalah membuat ummat Islam khususnya di Indonesia bercerai-berai. Kenapa mereka begitu fokus?, ini disebabakan karena negeri kita adalah negeri terbesar jumlah ummat Isalmnya di dunia 80% lebih dari jumlah penduduknya.
Ahmadiyah disebut juga Alqodiyan adalah sebuah sekte yang lahir dan tumbuh di sebuah kota di India(kota Ludiana) berdiri tanggal 23 Maret 1889 dengan tokoh sentralnya bernama Mirza Gulam Ahmad (MGA). Dia mengaku telah menerima wahyu dari Alloh SWT seperti yang termaktub dalam kitabnya yang bernama Kitab Tadzkiroh hal.342. Sekte ini meyakini bahwa MGA adalah Nabi akhir zaman sebagai Almasih yang dijanjikan Alloh SWT. Ummat Islam yang tidak mengimaninya dinyatakan kufur kepada Alloh dan di akhirat akan masuk neraka jahannam. Mereka mengklaim bahwa hanya golongan Ahmadi yanga akan selamat yanga lainnya akan celaka. Ahmadiyah juga melarang pengikutnya untuk berma'mum di luar Ahmadi karena sholatnya tidak syah. Demikian cuplikan ajaran Ahmadiyah yang akhir-akhir ini telah banyak meresahkan masyarakat ummat Islam. Berkaitan dengan fenomena yang ada, dan di beberapa tempat telah banyak terjadi bentrokan yang anarkhis, patut diapresiasi bahwa Gubernur Jawa Barat telah menetapkan Peraturan Gubernur No.12 tahun 2011 yang isinya melarang segala bentuk kegitan Ahmadiyah di Jawa Barat. Terlepas dari pro dan kontra, pergub ini telah membuktikan bahwa ummat Islam Jawa Barat tidak akan pernah tinggal diam terhadap segala bentuk penistaan terhadap agama.