Pria cenderung menggunakan emosi demi menutupi kesalahannya.
Siapa tak marah melihat pasangan selingkuh? Mereka yang menjadi korban pengkhianatan seharusnya paling berhak mengekspresikan kekecewaan. Tapi nyatanya, mereka yang selingkuh justru lebih emosional terhadap pasangan saat pengkhianatannya terbongkar.
Seperti dikutip dari laman Your Tango, pria yang kepergok selingkuh cenderung lebih mudah meluapkan emosinya demi mempertahankan ego.
Pria cenderung menggunakan emosi demi menutupi kesalahannya. Dalam kondisi terpojok lantaran kepergok selingkuh, mereka akan mudah mencari kesalahan pasangannya demi menyelamat harga dirinya.
Bahkan, bukan mustahil ia akan membuat situasi berbalik dengan menyudutkan pasangan sebagai biang keladi perselingkuhan. Pria akan mencari segala cara untuk menghindari 'serangan' yang membuatnya merasa sebagai pelaku kejahatan.
Pria yang melakukan pengkhianatan cenderung tak merasa terancam kehilangan hubungan karena sudah memiliki pasangan baru yang lebih menggairahkan hidupnya. Mereka kehilangan empati terhadap perasaan pasangannya. Ini terjadi karena mereka umumnya sudah merasa terpisah dari pasangannya.
Sikap agresif yang ditunjukkan pria selingkuh semacam itu seringkali juga sengaja dilakukan untuk mempercepat putusnya hubungan. Terbongkarnya perselingkuhan dijadikan momentum untuk benar-benar lepas dari pasangan utamanya.