Rangsangan musik mampu mengaktivasi sistem Limbik yang berhubungan emosi.
Apakah Anda gemar karaoke? Aktivitas ini ternyata tak hanya memberi efek relaksasi, tapi juga menjadi terapi ampuh menurunkan hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Sebuah penelitian Harvard Medical School, Boston, membuktikannya lewat studi kasus terhadap pasien wanita 76 tahun menjelang operasi penggantian lutut total untuk osteoartritis. Ia menderita hipertensi preoperative parah.
Wanita tersebut tak responsif terhadap obat-obatan penurun tekanan darah tinggi. Tekanan darahnya baru menurun setelah menyanyikan lagu-lagu religius. "Ini menjadi semacam terapi tradisional untuk hipertensi preoperatif," kata dokter yang menanganinya, seperti dikuti Times of India.
"Bernyanyi membantu kerja obat-obatan seperti diuretics, beta blockers, calcium-channel blockers, dan angiotensin-converting enzyme (ACE) inhibitors."
Banyak pasien tak responsif terhadap obat-obatan itu. Oleh karenanya terapi alternatif diperlukan untuk mendapatkan angka tekanan darah yang diperkenankan untuk melakukan operasi.
Selain bernyanyi, mendengarkan musik juga ampuh meredam hipertensi. "Beberapa studi menunjukkan bahwa mendengarkan musik dapat efektif dalam mengurangi tekanan darah. Musik bisa menenangkan pasien sebelum operasi, mengurangi stres dan kecemasan," kata penulis studi, Nina Niu.
Rangsangan musik mampu mengaktivasi sistem Limbik yang berhubungan emosi. Saat sistem Limbik teraktivasi otak menjadi rileks. Kondisi inilah yang memicu tekanan darah menurun. Alunan musik juga dapat menstimulasi tubuh untuk memproduksi molekul nitric oxide (NO). Molekul ini bekerja pada tonus pembuluh darah yang dapat mengurangi tekanan darah.
Penelitian yang dipublikasikan dalam Jurnal Arthritis Care dan Research edisi April ini memperkuat bukti medis bahwa musik, termasuk karaoke, memiliki efek terapi potensial yang bermanfaat bagi kesehatan.
Tips Melakukan Terapi Musik- Dengarkan musik 20-30 menit setiap hari
- Usahakan dalam keadaan duduk atau berbaring sambil memejamkan mata
- Selama mendengarkan musik aturlah napas serelaks mungkin
- Gunakan headphones agar tak terganggu suara lingkungan sekitar
- Pilih jenis musik yang bersifat menenangkan dengan tempo sekitar 60 ketukan per menit seperti musik klasik karya Mozart.